Sabtu, 23 Agustus 2014

Membuat Bahan Ajar Dengan Ispring

Membuat Bahan Ajar Dengan Ispring Apakah Anda seorang pengajar dan merasa kurang hi-tech atau memang masih tergolong newbie dalam masalah metode pembelajaran ini? Atau ada guru-guru di sekeliling Anda yang dirasa demikian? Jangan khawatir, metode pembelajaran E-learning bukan berarti diwajibkan hanya untuk orang-orang yang hi-tech. Tetapi, para pemula pun dapat menghasilkan

produk e-Learning yang hi-tech. Berhubung pembelajaran berbasis teknologi informasi ini begitu penting, terutama untuk sekolah-sekolah yang sedang merintis taraf internasional atau bagi SSN (Sekolah Standar Nasional) sekalipun. Pemerintah telah menghimbau melalui beberapa media agar sekolah-sekolah menerapkan sistem E-Learning, mengingat sistem ini memiliki jangkauan yang lebih luas daripada cara manual. Siswa dan guru dapat saling berinteraksi meski dalam jarak yang berjauhan. Jangkauan kuantitas interaksi pun semakin banyak. Jika pada metode face to face guru hanya dapat berinteraksi dengan 20-35 siswa, E-Learning dapat membantu mempertemukannya dengan ratusan siswa di sekolah tersebut bahkan lintas sekolah se-nasional sekali pun. Alasan inilah yang menjadikan E-Learning dirasa begitu penting.
Pertanyaannya, sudah siapkah para guru membuat produk pembelajaran berbasis E-Learning? Bagi para guru muda, mungkin ini bukan menjadi penghalang. Mereka yang rata-rata sedikit lebih hi-tech daripada guru senior, dan masih memiliki semangat besar dalam menekuni sesuatu, pasti merasa bahwa E-Learning memang bukan metode pembelajaran yang memusingkan. Bagaimana dengan guru senior yang latar belakang di usia mudanya jarang menyentuh teknologi informasi? Tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak guru-guru senior utamanya yang belum bisa mengakses internet, atau bahkan mengoperasikan komputer. TohE-Learning tidak hanya diperuntukkan untuk guru muda saja, tetapi untuk benar-benar menciptakan sistem pembelajaran ini seluruh guru wajib menggunakan E-Learning. Adanya pelatihan komputer di beberapa sekolah merupakan upaya yang sangat baik dalam menetaskan angka buta komputer di kalangan guru. Mengapa E-Learning begitu ditekankan kepada guru, bukan kepada siswanya? Sebenarnya, permasalahan utama saat ini memang ada pada guru, karena merekalah para pembuat produk E-Learning, sementara siswa hanya sebagai subjek yang menjalankan saja. Tetapi bukan berarti siswa tidak lepas dari tanggungjawab E-Learning ini. Namun, rata-rata siswa di zaman modern ini telah menguasai komputer, sehingga tidak terlalu masalah baginya ketika menjalani sistem pembelajaran berbasis TI.

Jadi, bagaimana membuat produk E-Learning bagi para guru senior? Jika guru tersebut memang benar-benar tidak bisa mengoperasikan komputer sedikit pun, langkah pertama dari pihak sekolah atau pribadi adalah mengikuti kursus komputer. Minimal memahami akses internet serta menguasai Microsoft Word, Power Point, dan  Excel. Usahakan sampai guru tersebut setidaknya dapat membuat sebuah presentasi sederhana di Power Point yang layak untuk ditayangkan kepada siswa. Sampai pada tahap ini, metode E-Learning sesungguhnya sudah mulai tercipta, namun

E-Learning ini masih sangat sederhana. Cara seperti ini awalnya mungkin akan menarik perhatian siswa, tetapi jika seperti ini saja tanpa ada modifikasi, siswa akan merasa jenuh karena tampilan serta gaya pembelajaran yang begitu-begitu saja. Lalu, apa langkahnya? Berikut langkah detailnya:
  1. Setelah guru memahami betul mengenai akses internet, unduh terlebih dahulu program iSpring yang akan berguna dalam mengkonversi file .ppt menjadi .exe.swf, atau .html sehingga tampilan pembelajaran tidak akan terlihat seperti Power Point, melainkan akan seperti sebuah program stand alone (.exe)flash (.swf), atau tampilan web (.html).
  2. Install aplikasi tersebut. iSpring (unduh di sini) akan menjadi addons di Power Point
  3. Aktifkan Kiosk mode dengan cara klik menu Slide Show\Set Up Show dan pilih Show Type Browsed at a kiosk (full screen)Mode Kiosk berfungsi agar scroll mouse, next, danprevious slide tidak aktif, sehingga nampak seperti E-Learning sungguhan.
  4. Membuat file presentasi dengan Power Point. Pada tahap ini ditekankan kepada presentasi-presentasi yang kreatif, penuh animasi, dan dapat dianggap menarik oleh siswa. Dengan bantuan iSpring, guru dapat membuat sebuah flash pembelajaran tanpa harus menggunakan Macromedia atau Adobe Flash. Pembuatan flash cukup dengan memanfaatkanflash-flash yang ada pada Power Point. Selanjutnya flash yang sudah dibuat dikonversi ke.swf menggunakan iSpring. Sehingga pada tahap ini sangat ditekankan untuk lebih kreatif dalam membuat presentasi. Misalnya dengan membuat layout berbentuk buku atau membuat animasi bola bergerak. Untuk membuat animasi bola bergerak atau animasi menyiram bunga dapat memanfaatkan Create an Object serta Animation (penjelasan lebih lanjut baca artikel selanjutnya: Cara Mudah Membuat Animasi Pendidikan).
  5. Jika presentasi dan animasi yang sudah dibuat dirasa cukup, maka tahap selanjutnya adalah mengkonversinya menjadi format .exe (seperti sebuah bentuk aplikasi), .swf (berbentuk flash dan memerlukan Macromedia Flash Player atau Adobe Flash Player), atau .html (berbentuk tampilan web secara offline). Caranya adalah dengan masuk ke menu bar iSpring, kemudian klik Publish. Anda dapat memilih output file dalam bentuk .exe.html, atau flash. Dalam gambar di bawah ini dipilih .exe. Kemudian pada bagian Player, apabila Anda ingin tampilan keseluruhan dalam .exe sama persis dengan tampilan Power Point saat Slide Show, pilihlah None, namun apabila tampilan ingin nampak seperti E-Learning yang memiliki tampilan tombol HomeNextPrevious, dan list materi presentasi, pilihlah Classic seperti gambar di bawah ini. Tentukan nama file dan lokasi penyimpanannya. Lalu klik Publish.

  6. Sekarang, tampilan presentasi Anda yang berasal dari Power Point sudah nampak seperti aplikasi E-Learning yang canggih.

Dengan menggunakan cara-cara di atas, guru dapat dengan mudah membuat produk E-Learning cukup mengandalkan kemampuannya dalam Power Point saja. Teknik di atas masih sebatas cara membuat E-Learning dalam menyampaikan materi pembelajaran. Lalu bagaimana cara membuat soal-soal interaktif berbasis E-Learning? Sehingga siswa tidak perlu menggunakan kertas dalam mengerjakan soal latihan? 

Link Download I Spring Suite 6.1.0 ( di Sini